aulia adibah
LAPORAN KUNJUNGAN
PURA ADITYA JAYA RAWAMANGUN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Hinduisme
Dosen pengajar :
Syaiful Azmi, M.A
Oleh:
Aulia Adibah (1113032100031)
PRODI PERBANDINGAN AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
a.
Pengertian
pura.
Pura adalah tempat untuk ibadah penganut agama
hindu. Tempat suci ini digunakan untuk memuja Hyang Widhi Wasa, Atma dan Sidha
Dewata ( roh suci leluhur). Pura tertua berada di bali sebagai pulau yang
mayoritas pemeluk agama Hindu. Pura dibangun pada tempat yang suci tempat yang
dianggap suci yaitu, dekat sungai atau pegunungan dan juga tempat yang
dipandang indah dan memmiliki getaran spritual yang tinggi.
Kata pura berasal dari bahasa sansekerta yaitu: “pur-puri-pura-puram-pore”
yang artinya adalah kota, kota berbenteng, kota dengan menara atau istana.
Dalam pemakaianya dibali istila “pura” menjadi khusus tempat ibadah sedangkan
“puri” khusus tempat tinggal para raja dan bangsawan.
a.
Pura Hindu
Dharma Aditya Jaya Rawamangun
Pura ini di yang dibangun pertama kali di jakarta.
Lokasi pura ini sangatlah strategis yang berada di sebelah lintasan tol cawang
tanjung priokdisana juga disediakan pendidikan agama bagi anak-anak yang
beragama hindu mulai dari SD-SMP dan SMA.
Sejarah didirikan nya pure aditya jaya ini tidak
lepas dari perjuangan umat hindu. Persiden pertama kali ir. Soekarno menyambut
baik ide tentang didirikanya pure di DKI Jakarta. Dan persiden soekarno
menawarkan tanah di lapangan banteng, akan tetapi umat hindu tidak mau dan
batal didirikanya pure di lapangan banteng.dan pada tahun 1962-an soekarno
kembali menawarkan lokasi baru di Ancol. Akantetapi umat Hindu keberatan karena
lokasi tersebut tanahnya berlumpur dan berbau anyir.
Dan pada saat itu umat hindu yang ada dijakarta
sangat cemas mereka berharap dengan cepat memperoleh kokasi yang akan dibangun
pura untuk ibadah. Pada saat itu ir. Sutami menteri pekerjaan umum. Dan dikenal
sangat dekat dengan soekarno. Menawarkan lokasi di daerah jakarta timur lebih
tepatnya daerah rawa mangun dekat lapangan Golf.
Dibarengi dengan ucapan rasya syukur kepada Tuhan
yayasan pitha Matha dan seluruh pemeluk agama hindu yang ada dijakarta. Lokasi
tersebut sangat tepat untuk membangun pure yang pada saat ini berdiri megah yang
dinamai dengan pure ADITYA JAYA dan dijadikan sebagai tempat ibadah oleh
seluruh agama Hindu yang ada di jakarta. Pemberian izin menteri PU dan dengan
dukungan oleh gubernur DKI Jakarta. Maka pure tersebut resmi sebagai tempat
ibadah para pemeluk agama hindu.
Pura aditya Jaya dibangun dalam tujuh tahapan. Yang
pertama dimlai pada tahun 1972 dan pada tahap akhir dilakukan pada tahun
1997 area pura aditya jaya dibilang
sangatlah luas disitu terdapat sebuah bangunan dan ornamen khas bali dan di
sekelilingnya terdapat pohon-pohon yang hijau.
b.
Asal usul
agama Hindu
Agama hindu timbul dari dua arus utama yakni bangsa
dravida dan banga arya. Agama hindu ini pada awalnyya berasal dari india.
Tempat suci agama Hindu yaitu pure, mendil dan penalaran. orang yang di sembah
atau disucikan yaitu maha resi, siwa, pegawan wiasa. Dan dalam agama hindu itu
penerima wahyu tidaklah hanya satu orang tetapi banyak yang menerima wahyu.
c.
Kitab suci
Agama hindu
Agama hindu mempunyai kitab suci yaitu weda, weda
berasal dari kata vid yang artinya pengetahuan. Kitab weda ini ditulis pada
tahun 6000 sm akan tetapi ini menurut para sarjana. Ada juga yang mengatakan
bahwa kitab weda ini ditulis sekitar tahun 5000 sm. Oleh karena itu sampai
sekarang belum pasti kapan kitab weda itu di tulis. Kitab weda ini berisi
tentang mantra-mantra, pujian-pujian.
d.
Hukum Karma pala
Kegiatan
manusia yang disebut perbuatan dan merupakan aktifitas badaniah dan batiniah
ini disebut karma. Jadi karena manusia itu bergerak maka terjadi karma. Dan
adanya karma itu menyebabkan adanya hasil perbuatan yang disebut kharmaphala.
Perbuatan yang baik menyebabkan phala yang baik pula, begitu juga sebaliknya.
Pokok-pokok
keimanan dalam agama hindu dapat dibagi dalam 5 (lima) bagian yang disebut panca
sraddha, yang terdiri dari:
1)
Percaya terhadap adanya brahman (sang
hyang widhi)
Sang hyang widhi ialah ia yang kuasa atas
segala yang ada di alam ini. Tidak ada yang luput dari klemaha kuasaan-Nya.
2)
Percaya terhadap atman
Atman adalah percikan kecil dari
paratman, atman yang tertinggi atau brahman. Bila atman meninggalkan badan,
maka makhluk itu akan mati. Atman yang menghidupi badan disebut jiwatman.
Jiwatman dapat dapat dipengaruhi oleh karma. Karena itu atman tidak akan selalu
kembali ke asalnya, yaitu paratman. Menurut ajaran agama hindu, jiwatman
seseorang yang meninggal dunia dapat mencapai surga atau jatuh ke neraka.
3)
Percaya terhadap karmaphala
Buah dari perbuatan itu disebut phala.
Buah perbuatan itu tidak selalu langsung dapat dirasakan atau dinikmati. Tetapi
tidak demikian halnya dengan phala, yang kadang-kadang baru diterima hasilnya
setelah kehidupan yang akan datang. Seperti menanam padi yang harus menunggu
beberapa bulan untuk dapat menikmati hasilnya.
Adapun
balasan balasan itu tidak semua langsung.
a. Retcipte
yaitu: seorang yang melakukan perbuatan langsung mendapat balasan pada saat itu
juga.
b. Rie
mane karma yaitu: seorang tidak mendapat balasan apa yang dilakukanya sampai ia
sudah mati.
c. Sancite
karma yaitu: seorang mendapat balasan ini setelah orang tersebut mencapai
moksa.
4)
Percaya terhadap adanya punarbawa
Jieatman atau roh tidak selamanya berada
di surga atau neraka, ia akan lahir kembali ke dunia. Kelahiran kembali ini
disebut punarbawa atau samsara, lingkaran kelahiran. Bagaimana kelahirannya kembali
akan tergantung dari karmawasana (bekas-bekas perbuatan) terdahulu. Kelahiran
kembali ini adalah kesempatan untuk memperbaiki diri dari segala dosa yang
telah diperbuat pada kehidupan yang terdahulu.
5)
Percaya terhadap adanya moksa
Bila seorang berhasil lepas dari ikatan
dunia ia akan mencapai moksa. Moksa artinya kelepasan. Inilah tujuan akhir
pemeluk agama hindu. Orang yang telah mencapai moksa tidak lahir lagi ke dunia,
karena tidak ada apapun yang mengikatnya, ia telah bersatu dengan paratman, atman
yang tertinggiatau sang hyang widhi.

0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda