Minggu, 16 November 2014

Achmad Fauzy


LAPORAN TUGAS HINDUISME
KUNJUNGAN PURA ADITYA JAYA RAWAMANGUN

Dosen Pembimbing :
Syaiful Azmi, M.A

Disusun Oleh:
Achmad Fauzy  (1113032100006)
PRODI PERBANDINGAN AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014

A.Pendahuluan
            Pada kesempatan kali ini, kami mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta semester tiga Fakultas Ushuluddin, jurusan perbandingan agama, pada tanggal 3 November 2014 pertama kalinya kami mengunjungi tempat ibadah orang – orang Hindu yaitu Pure, yang mana biasanya kami hanya mengunjungi gereja – gereja dengan aliran – aliran tertentu, akan tetapi pada kesempatan ini kami dapat mengunjungi Pure yang terletak di Jakarta Utara, tepatnya di daerah Rawamangun yaitu Pure Aditya Jaya, kunjungan kami tersebut didampingi oleh seorang dosen yang mengajari kami dalam mata kuliah Hinduisme yaitu Bapak Syaiful Azmi, kunjungan kami ini sebagai observasi tempat peribadatan orang – orang Hindu.
            Ketika kami sampai ke TKP, suasana yang sepi sunyi yang kami dapatkan, karena kami datang pada minggu yang kurang beruntung, karena kami datang pada akhir bulan. Biasanya Pure itu ramai dikunjungi pada minggu ke sate dan kedua, pada minggu ke tiga sudah mulai sepi dan pada minggu ke empat pula, yang mana panjaga Pure tersebut katakana kepada kami. Kedatangan kami di sambut warmly welcomed oleh para penjaga yang berada di Pure tersebut, kami pun merasa senang atas sambutan mereka yang sangat terbuka, dan toleran terhadap kami, mereka seperti tidak adanya perbedaan di antara kita (Islam dan Hindu), mereka pun sangat dalam menjelaskan kepada kami tentang ajaran – ajaran dalam kepercayaan mereka, seperti konsep karma, moksa, yang langsung kami dapatkan dari penganutnya, kami pun sebagai tamu merasa senang atas keterbukaan mereka terhadap kami,
Di dalam paper ini akan saya jelaskan apa  apa yang telah saya dapatkan dari kunjungan saya ke Pure Aditya Jaya. Yang bermula dari sejarah berdirinya Pure tersebut, dan apa – apa yang telah di sampaikan oleh para penjaga Pure tersebut.

B. Sejarah Pure Aditya Jaya
            Pure Aditya Jaya adalah salah satu Pure yang berada di daerah Jakarta, Pure ini dibangun dalam beberapa tahapan, di mulai pembangunan Pure tersebut pada tahun 1972 dan selesai sampai akhir pembangunannya pada tahun 1997. Pure Aditya Jaya ini termasuk Pure yang cukup luas, dan cukup lengkap dengan ornament – ornament khas seperti yang terdapat di Bali, dan juga di Pure ini dikelilingi banyak sekali tanaman - tanaman yang membuat Pure tersebut semakin fresh dan hijau, semakin terasa nikmat dipandang.
           
C. Panca Serade
            Panca Serade adalah lima unsur keyakinan pada orang Hindu yaitu:
1.      Percaya kepada adanya Sang Hiyang Widi
Di dalam Hindu Sang Hiyang Widi adalah Tuhan yang kuasa, sang pencipta atas segalanya, Tuhan yang orang – orang Hindu menyembah kepadanya. Di dalam agama Hindu dikenal dengan sebutan “Trimurti” yaitu adanya tiga jabatan Tuhan, yang dikenal dengan 1.Dewa Brahman sebagai pencipta alam semesta dan seisinya, 2.Dewa Wisnu sebagai pemelihara alam semesta ini, 3.Dewa Siwa yaitu sebagai dewa pelebur/pengembali alam semesta ini.
2.      Percaya kepada adanya ide Sang Hiyang Widi
Ide Sang Hiyang Widi adalah bagian – bagian kecil dari paratman, Atman dapat kita artikan sebagai roh yang mendiami suatu tubuh, di dalam tubuh kita ini mengandung Atman, Atman yang tinggal di dalam jiwa disebut dengan jiwa Atman, yang mana jika manusia itu mati maka mereka akan memisahkan diri antara Atman dan jiwa. Atman bukan saja berada di dalam manusia tetapi Atman mencakup seluruh ciptaan Brahman/ Sang Hiyang Widi, seperti Tumbuh – tumbuhan, binatang, mereka pun mempunyai Atman masing – masing.
3.      Percaya kepada karma phala
Karma dapat dikatakan sebagai perbuatan atas diri manusia, sedangkan phala adalah balasan dari apa – apa yang telah di perbuatnya. Karma dan phala ini adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, mereka ini salang ada ketergantungan antara satu dan yang lainnya. Contoh: jika kita melakukan tindakan yang tidak baik (memukul) maka phalanya pun akan tidak baik juga. Phala itu bias kita dapatkan secara langsung dan ada pula yang di kemudian hari, dan juga ada yang kita dapatkan setelah mati. Balasan dari apa yang kita perbuat itu pasti akan kita dapati cepat atau lambat.
4.      Percaya adanya kelahiran kembali
Orang -  orang Hindu mereka mempercayai adanya kelahiran kembali setelah mati nanti, mereka menamakannya dengan “reingkarnasi”. Reingkarnasi ini tergantung dengan “karma wasana” yaitu perbuatan ketika masih hidupnya. Reingkarnasi adalah akibat dari perbuatannya yang kurang baik selama hidupnya, yang disebut dengan “samsara”. Kelahiran kembali dapat juga menjadi sesuatu yang lebih baik, dan ada pula yang lebih buruk, seperti menjadi binatang atau tumbuhan. Maksud dari reingkarnasi ini adalah untuk memperbaiki perbuatannya agar dapat lebih baik lagi. Atman tidak akan dapat menyatu dengan Brahman jika Atman tersebut masih kotor. Maka dari itu Atman yang kotor ini akan dilahirkan kembali agar dapat berbuat lebih baik lagi dan bersatu dengan Brahman di Moksa.
5.      Percaya adanya Moksa
Moksa berarti pelepasan, maksud dari pelepasan ini adalah orang yang telah terlepas dari ikatan dunia, moksa adalah tujuan akhir orang – orang Hindu, yang mana bila seorang telah mencapai moksa, maka ia akan terlepas dari reingkarnasi (kelahiran kembali), moksa dapat diartikan sebagai surganya orang – orang Hindu. Untuk mencapai kepada moksa tidaklah mudah, butuh perjuangan yang sangat keras. Untuk menuju moksa Atman haruslah sudah bersih dari segala dosa, karena moksa adalah tempat singgasana terakhir yang abadi, yang mana dengan bersatunya Atman dan Brahman (Tuhan).


0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda