Achmad Fauzy
LAPORAN TUGAS HINDUISME
KUNJUNGAN PURA ADITYA JAYA RAWAMANGUN
Dosen Pembimbing :
Syaiful Azmi, M.A
Disusun Oleh:
Achmad Fauzy (1113032100006)

PRODI PERBANDINGAN AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014

A.Pendahuluan
Pada kesempatan kali ini, kami mahasiswa
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta semester tiga Fakultas Ushuluddin, jurusan
perbandingan agama, pada tanggal 3 November 2014 pertama kalinya kami
mengunjungi tempat ibadah orang – orang Hindu yaitu Pure, yang mana biasanya
kami hanya mengunjungi gereja – gereja dengan aliran – aliran tertentu, akan
tetapi pada kesempatan ini kami dapat mengunjungi Pure yang terletak di Jakarta
Utara, tepatnya di daerah Rawamangun yaitu Pure Aditya Jaya, kunjungan kami
tersebut didampingi oleh seorang dosen yang mengajari kami dalam mata kuliah
Hinduisme yaitu Bapak Syaiful Azmi, kunjungan kami ini sebagai observasi tempat
peribadatan orang – orang Hindu.
Ketika
kami sampai ke TKP, suasana yang sepi sunyi yang kami dapatkan, karena kami
datang pada minggu yang kurang beruntung, karena kami datang pada akhir bulan.
Biasanya Pure itu ramai dikunjungi pada minggu ke sate dan kedua, pada minggu
ke tiga sudah mulai sepi dan pada minggu ke empat pula, yang mana panjaga Pure
tersebut katakana kepada kami. Kedatangan kami di sambut warmly welcomed oleh
para penjaga yang berada di Pure tersebut, kami pun merasa senang atas sambutan
mereka yang sangat terbuka, dan toleran terhadap kami, mereka seperti tidak adanya
perbedaan di antara kita (Islam dan Hindu), mereka pun sangat dalam menjelaskan
kepada kami tentang ajaran – ajaran dalam kepercayaan mereka, seperti konsep
karma, moksa, yang langsung kami dapatkan dari penganutnya, kami pun sebagai tamu
merasa senang atas keterbukaan mereka terhadap kami,
Di dalam
paper ini akan saya jelaskan apa apa
yang telah saya dapatkan dari kunjungan saya ke Pure Aditya Jaya. Yang bermula
dari sejarah berdirinya Pure tersebut, dan apa – apa yang telah di sampaikan
oleh para penjaga Pure tersebut.
B. Sejarah Pure Aditya Jaya
Pure
Aditya Jaya adalah salah satu Pure yang berada di daerah Jakarta, Pure ini
dibangun dalam beberapa tahapan, di mulai pembangunan Pure tersebut pada tahun
1972 dan selesai sampai akhir pembangunannya pada tahun 1997. Pure Aditya Jaya
ini termasuk Pure yang cukup luas, dan cukup lengkap dengan ornament – ornament
khas seperti yang terdapat di Bali, dan juga di Pure ini dikelilingi banyak
sekali tanaman - tanaman yang membuat Pure tersebut semakin fresh dan hijau, semakin
terasa nikmat dipandang.

C. Panca Serade
Panca
Serade adalah lima unsur keyakinan pada orang Hindu yaitu:
1. Percaya kepada adanya Sang Hiyang Widi
Di dalam Hindu Sang Hiyang Widi adalah Tuhan yang kuasa, sang pencipta
atas segalanya, Tuhan yang orang – orang Hindu menyembah kepadanya. Di dalam
agama Hindu dikenal dengan sebutan “Trimurti” yaitu adanya tiga jabatan Tuhan,
yang dikenal dengan 1.Dewa Brahman sebagai pencipta alam semesta dan seisinya,
2.Dewa Wisnu sebagai pemelihara alam semesta ini, 3.Dewa Siwa yaitu sebagai
dewa pelebur/pengembali alam semesta ini.
2. Percaya kepada adanya ide Sang Hiyang Widi
Ide Sang Hiyang Widi adalah bagian – bagian kecil
dari paratman, Atman dapat kita artikan sebagai roh yang mendiami
suatu tubuh, di dalam tubuh kita ini mengandung Atman, Atman yang tinggal di
dalam jiwa disebut dengan jiwa Atman, yang mana jika manusia itu mati maka
mereka akan memisahkan diri antara Atman dan jiwa. Atman bukan saja berada di
dalam manusia tetapi Atman mencakup seluruh ciptaan Brahman/ Sang Hiyang Widi,
seperti Tumbuh – tumbuhan, binatang, mereka pun mempunyai Atman masing –
masing.
3. Percaya kepada karma phala
Karma dapat dikatakan sebagai perbuatan atas diri manusia, sedangkan
phala adalah balasan dari apa – apa yang telah di perbuatnya. Karma dan phala
ini adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, mereka ini salang ada
ketergantungan antara satu dan yang lainnya. Contoh: jika kita melakukan
tindakan yang tidak baik (memukul) maka phalanya pun akan tidak baik juga.
Phala itu bias kita dapatkan secara langsung dan ada pula yang di kemudian
hari, dan juga ada yang kita dapatkan setelah mati. Balasan dari apa yang kita
perbuat itu pasti akan kita dapati cepat atau lambat.
4. Percaya adanya kelahiran kembali
Orang - orang Hindu mereka
mempercayai adanya kelahiran kembali setelah mati nanti, mereka menamakannya
dengan “reingkarnasi”. Reingkarnasi ini tergantung dengan “karma wasana” yaitu
perbuatan ketika masih hidupnya. Reingkarnasi adalah akibat dari perbuatannya
yang kurang baik selama hidupnya, yang disebut dengan “samsara”. Kelahiran
kembali dapat juga menjadi sesuatu yang lebih baik, dan ada pula yang lebih
buruk, seperti menjadi binatang atau tumbuhan. Maksud dari reingkarnasi ini
adalah untuk memperbaiki perbuatannya agar dapat lebih baik lagi. Atman tidak
akan dapat menyatu dengan Brahman jika Atman tersebut masih kotor. Maka dari
itu Atman yang kotor ini akan dilahirkan kembali agar dapat berbuat lebih baik
lagi dan bersatu dengan Brahman di Moksa.
5. Percaya adanya Moksa
Moksa berarti pelepasan, maksud dari pelepasan ini adalah orang yang
telah terlepas dari ikatan dunia, moksa adalah tujuan akhir orang – orang
Hindu, yang mana bila seorang telah mencapai moksa, maka ia akan terlepas dari reingkarnasi
(kelahiran kembali), moksa dapat diartikan sebagai surganya orang – orang
Hindu. Untuk mencapai kepada moksa tidaklah mudah, butuh perjuangan yang sangat
keras. Untuk menuju moksa Atman haruslah sudah bersih dari segala dosa, karena
moksa adalah tempat singgasana terakhir yang abadi, yang mana dengan bersatunya
Atman dan Brahman (Tuhan).

0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda