Sabtu, 29 November 2014

Fuji Ayu Amalia



Laporan Kunjungan
Pure Aditye Jaye Rawamangun Jakarta Timur

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hinduisme

Dosen pembimbing: Syaiful Azmi, M.A

Oleh: Fuji ayu amalia (1113032100029)



Jurusan Perbandingan Agama
Fakultas Ushuluddin
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
2014




A.   Pendahuluan
Dalam kesempatan kali ini, saya mencoba mendeskripsikan rincian dalam bentuk laporan, hasil kunjungan ke pure aditye jaye rawamangun Jakarta timur, pada tangal 04-11-2014 yang lalu. Suasana sudah terasa ketika kami baru menunjakan kaki ke lokasi pure aditye jaye  yang tidak jauh dari komplek Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Sambutan hangat kami rasakan setelah kami lewati gerbang masuk pure aditye jaye yang menghubungkan wilayah tengah dan wilayah utama pure. Gapura itu bernama kori agung.
Setelah berkenalan dan menjelaskan sedikit tentang sejarah pure aditye jaye, narasumber yang ditemani dengan  beberapa pengurus pure aditye jaye pun memulai diskusi tentang ajaran-ajaran agama  hinduisme, diantaranya tentang karma phala, dewa-dewa dan sedikit banyak tentang etika dalam agama hindu. Namun pada kesempatan kali ini saya mencoba untuk menjelaskan tentang sejarah pure dalam agama hindu dan juga tak lupa sejarah dari pada pure aditye jaye itu sendiri.


1.     Sejarah Pura
Pura adalah istilah untuk tempat ibadah agama hindu di Indonesia. Pure di Indonesia terutama terkonsentrasi dibali sebagai pulau yang mempunyai mayoritas penduduk penganut agama hindu. kata “pure” sesungguhnya bersal dari akhiran bahasa sansekerta (pur, puri, pura, puram, pore). Yang artinya adalah kota, kota berbenteng, atau kota  dengan menara atau istana. Dalam perkembangan pemakaiannya di pulau Bali, istilah “pura” menjadi khusus untuk tempat ibadah; sedangkan istilah “puri” menjadi khusus untuk tempat tinggal para raja dan bangsawan.
Tidak seperti candi atau kuli hindu di india yang berupa banguanan tertutup, pure dirancang sebagai tempat ibadah diudara terbuka yang terdiri dari beberapa lingkungan yang dikelilingi tembok. Masing – masing lingkungan ini dihubungkan dengan gerbang atau gapura yang penuh berukiran indah. Lingkungan yang dikelilingi tembok ini memuat beberapa bangunan seperti pelinggih yaitu tempat suci bersemayam hyang, meru yaitu menara dengan atap bersusun, serta bale (pendopo atau pavilion            

2.     Pura Aditya Jaya


            Pure aditye jaye adalah sebuah pure hindu yang lokasinya berada didaerah rawamangun, Jakarta. Rasa ingin tahu kadang membunuh, namun ia juga menumbuhkan dan membawa pencarahan. Adalah rasa ingin tahu yang mengganggu pikir setiap kali melewati by pass, saat

melihat sebuah bangunan dengan dinding bergaya bali dipojok lain. Pure aditye jaye dibangun dalam tujuh tahapan dimana tahap pertama dimulai pada tahun 1972, dan tahap terakhir dilakukan pada tahun 1997, wilayah pure aditye jaye ini cukup luas, diisi dengan bangunan-bangunan dan ornamen bergaya khas bali, dan terlindungi dari panasnya kota jakarta oleh pohon-pohon besar yang rindang disekililing komplek. Pure Aditye Jaye adalag Pura pertama di Jakarta, pura yang dibangun dan didirikan di Jakarta ini, setiap hari dikunjungi  oleh umat Hindu untuk beribadah. Terlebih pada hari sabtu-minggu pengunjung pura sangat ramai. Hal ini membuktikan bahwa Pura ini memiliki sejarah dan daya tarik yang tinggi sehingga rasanya tak rugi jika berkunjung ke Pura ini.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda