Fuji Ayu Amalia
Laporan
Kunjungan
Pure
Aditye Jaye Rawamangun Jakarta Timur
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hinduisme
Dosen
pembimbing: Syaiful Azmi, M.A
Oleh:
Fuji ayu amalia (1113032100029)
Jurusan
Perbandingan Agama
Fakultas
Ushuluddin
Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
2014
A. Pendahuluan
Dalam
kesempatan kali ini, saya mencoba mendeskripsikan rincian dalam bentuk laporan,
hasil kunjungan ke pure aditye jaye rawamangun Jakarta timur, pada tangal
04-11-2014 yang lalu. Suasana sudah terasa ketika kami baru menunjakan kaki ke
lokasi pure aditye jaye yang tidak jauh
dari komplek Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Sambutan hangat kami rasakan
setelah kami lewati gerbang masuk pure aditye jaye yang menghubungkan wilayah
tengah dan wilayah utama pure. Gapura itu bernama kori agung.
Setelah
berkenalan dan menjelaskan sedikit tentang sejarah pure aditye jaye, narasumber
yang ditemani dengan beberapa pengurus
pure aditye jaye pun memulai diskusi tentang ajaran-ajaran agama hinduisme, diantaranya tentang karma phala,
dewa-dewa dan sedikit banyak tentang etika dalam agama hindu. Namun pada
kesempatan kali ini saya mencoba untuk menjelaskan tentang sejarah pure dalam
agama hindu dan juga tak lupa sejarah dari pada pure aditye jaye itu sendiri.
1.
Sejarah
Pura
Pura
adalah istilah untuk tempat ibadah agama hindu di Indonesia. Pure di Indonesia
terutama terkonsentrasi dibali sebagai pulau yang mempunyai mayoritas penduduk
penganut agama hindu. kata “pure” sesungguhnya bersal dari akhiran bahasa
sansekerta (pur, puri, pura, puram, pore). Yang artinya adalah kota, kota
berbenteng, atau kota dengan menara atau
istana. Dalam perkembangan pemakaiannya di pulau Bali, istilah “pura” menjadi
khusus untuk tempat ibadah; sedangkan istilah “puri” menjadi khusus untuk
tempat tinggal para raja dan bangsawan.
Tidak
seperti candi atau kuli hindu di india yang berupa banguanan tertutup, pure
dirancang sebagai tempat ibadah diudara terbuka yang terdiri dari beberapa
lingkungan yang dikelilingi tembok. Masing – masing lingkungan ini dihubungkan
dengan gerbang atau gapura yang penuh berukiran indah. Lingkungan yang
dikelilingi tembok ini memuat beberapa bangunan seperti pelinggih yaitu tempat suci bersemayam hyang, meru yaitu menara
dengan atap bersusun, serta bale (pendopo atau pavilion
2.
Pura
Aditya Jaya
Pure aditye jaye adalah sebuah pure
hindu yang lokasinya berada didaerah rawamangun, Jakarta. Rasa ingin tahu
kadang membunuh, namun ia juga menumbuhkan dan membawa pencarahan. Adalah rasa
ingin tahu yang mengganggu pikir setiap kali melewati by pass, saat
melihat
sebuah bangunan dengan dinding bergaya bali dipojok lain. Pure aditye jaye
dibangun dalam tujuh tahapan dimana tahap pertama dimulai pada tahun 1972, dan
tahap terakhir dilakukan pada tahun 1997, wilayah pure aditye jaye ini cukup
luas, diisi dengan bangunan-bangunan dan ornamen bergaya khas bali, dan
terlindungi dari panasnya kota jakarta oleh pohon-pohon besar yang rindang
disekililing komplek. Pure Aditye Jaye adalag Pura pertama di Jakarta, pura
yang dibangun dan didirikan di Jakarta ini, setiap hari dikunjungi oleh umat Hindu untuk beribadah. Terlebih
pada hari sabtu-minggu pengunjung pura sangat ramai. Hal ini membuktikan bahwa
Pura ini memiliki sejarah dan daya tarik yang tinggi sehingga rasanya tak rugi
jika berkunjung ke Pura ini.




0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda