M rahmat ramadhan
pura aditya jaya
rawamangun
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah
satu syarat mata kuliah Hinduisme
Dosen : Syaiful Azmi, M.A.
Di susun oleh:
M. Rahmat.
Ramadhan (1113032100036)
Jurusan
perbandingan agama
Fakultas
ushuluddin
Universitas
islam negeri
Syarif
Hidayatullah Jakarta
2014
PENDAHULUAN
Agama hindu adalah
agama yang tertua di dunia yang dimana muncul di daerah india, selain itu juga
agama hindu ini memiliki banyak keunikan keunikan didalamnya misalnya dalam
konsep ketuhanan, dalam beridirinya agama hindu atau sejarah dll.
A.
Sejarah
Pure Aditay Jaya
Tempat suci merupakan
sebuah tempat orang orang yang meiliki keyakinan terhadap apa yang mereka
yakini atau berserah kepada Tuhan-Nya masing-masing demi mendapatkan kasih
sayang, perwujudan, pahala, pencerahan dan lain sebagainya. Mungkin kita juga
tahu tentang tempat suci atau ciri-ciri dari tempat suci yang dimana di dalamnya
terdapat sebuah benda atau sesuatu yang disakralkan oleh penganutnya atau orang
yang mempercayainya, selain itu juga kita dalam menggambarkan tempat suci tidak
harus berbentuk sebuah gedung karena ada pula tempat suci yang dimana tempatnya
itu ada diluar ruangan.
Dalam hal ini tempat
suci ini sama saja dengan tempat beribadah atau tempat sembahyang, yang dimana
didalamnya terdapat orang orang yang berserah atau berpuja kepada sesuatu yang
lebih tinggi atau Tuhan-Nya. Maka dalam agama Hindu tempat suci mereka
dinamakan dengan Pure. Istilah Pura
berasal dari kata sangsekerta (-pur, -puri, -pura,
-puram, -pore)
yang berarti Kota, Benteng,atau Istana yang dimana sekarang berubah artinya menjadi tempat pemujaan
kepada Sang Hyang Widhi. Sebelum
dipergunakan dengan kata Pura bagi
tempat suci mereka dulunya menggunakan kata Kahyangan
atau Hyang. Selain itu juga dalam perkembangan pemakaiannya di Pulau Bali, istilah "Pura" menjadi khusus untuk tempat
ibadah; sedangkan istilah "Puri" menjadi khusus
untuk tempat tinggal para raja dan bangsawan.
Terdapat
beberapa jenis pura yang berfungsi khusus untuk menggelar beberapa ritual keagamaan
Hindu dharma, sesuai penanggalan Bali.
- Pura Kahyangan Jagad yaitu pura
yang terletak di daerah pegunungan. Dibangun di lereng gunung, pura ini
sesuai dengan kepercayaan Hindu Bali yang memuliakan tempat yang tinggi
sebagai tempat bersemayamnya para dewa dan hyang.
- Pura Segara yaitu pura yang
terletak di tepi laut. Pura ini penting untuk menggelar ritual khusus
seperti upacara Melasti.
- Pura Desa yaitu pura yang
terletak dalam kawasan desa atau perkotaan, berfungsi sebagai pusat
kegiatan keagamaan masyarakat Hindu dharma di Bali.
Setelah kita
mengetahui tentang pengertian pura maka kita akan membahas tentang sejarah pura
Aditya Jaya. Pura Aditya jaya ini didirakan pada tahun 1972 dan selesai pada
tahun 1997 karena ada beberapa tahapan dalam pembangunan ini. Dulu pak ir.
Soekarno menawarkan kepada orang orang hindu tanah di lapangan Banteng untuk
mendirikan Pura di daerah akan tetapi orang hindu menolaknya, kemudian presiden
menawarkan lagi di daerah Ancol dan mereka juga menolaknya karena disana
tanahnya berbau anyir, maka setelah itu mereka mendapatkan tawaran dari Mentri
Pekerja Umum yaitu Ir. Sutami yang dimana ia menawarkan tanah untuk membangun
Pure didaerah rawamangun dekat lapangan Golf dan mereka juga menerimanya
dikarnakan tempatnya yang srategis dan tepat, dibangunlah pura tersebut dengan
nama Pura Adiya Jaya.
B.
Keyakinan
Umat Hindu
Dalam keyakinan umat
hindu terdapat lima keyakinan mereka yang dimana selalu mereka pegang kemana
pun mereka pergi. Adapun lima keyakinan atau Panca sradha itu ialah :
1.
Percaya
terhadap adanya Sang Hyang Widhi / Brahman
2.
Percaya
terhadap adanya Atman
3.
Percaya
terhadap adanya Karma phala
4.
Percaya
terhadap adanya Purnabhawa / Reingkarnasi
5.
Percaya
terhadap adanya Moksa
Ø
Percaya
terhadap adanya Brahman/ Sang hiyang widhi
Dalam
agama Hindu mereka mempercayai adanya yang maha kuasa atau Tuhan-Nya mereka
yang dimana mereka menganggapnya sebangai Sang
Hyang Widhi. Maka dalam agama Hindu mereka percaya akan adanya Sang Hyang
Widhi yang dimana sering di sebut dengan istilah “Trimurti” yaitu Dewa Brahman,
Dewa wisnu, Dewa Siwa.
Ø
Percaya
terhadap adanya Atsman
Atman dapat kita artikan sebagai roh yang mendiami suatu tubuh, di dalam tubuh kita ini mengandung Atman, Atman yang tinggal di
dalam jiwa disebut dengan jiwa Atman, yang mana jika manusia itu mati maka mereka akan memisahkan diri antara Atman dan jiwa. Atman bukan saja berada di dalam manusia tetapi Atman mencakup seluruh ciptaan Brahman / Sang Hiyang Widi, seperti Tumbuh – tumbuhan, binatang, mereka pun mempunyai Atman masing – masing.
Ø Percaya terhadap adanya Karma Phala
Dalam hal ini
agama hindu sangat mempercayai akan tentang konsep Karma Phala yang dimana
Karma Phala ini berasal dari bahasa sangsekerta yaitu “Kar” yaitu berarti perbuatan atau berbuat, sedangkan Phala yaitu
balasan atau buah hasil jadi Karma Phala ialah suatu hasil dari atau buah hasil
perbuatan yang telah kita lakukan.
Maka dalam karma
phala kita akan mendapatkan sebuah balasan entah itu perbuatan buruk atau
perbuatan baik maka akan dibalas dengan yang buruk dan baik juga. Adapun Karma
Phala dibagi menjadi tiga bagian :
Ø Prarabda Karma yaitu perbuatan yang dilakukan pada waktu hidup sekarang dan akan
mendapatkan balsan pada waktu hidup sekarang juga.
Ø Kriamana Karma yaitu perbuatan yang dilakukan di dunia sekarang akan tetapi
hasilnya atau balasannya nanti setelah mati atau di alam baqa.
Ø Sancita Karma yaitu perbuatan yang dilakukan sekarang tapi hasilnya atau
balasanya nanti ketika kelahiran yang akan datang.
Selain itu juga terdapat sifat sifat Karma Phala yaitu
- Hukum
karma itu bersifat abadi :
Maksudnya sudah ada sejak mulai penciptaan alam semesta ini dan tetap
berlaku sampai alam semesta ini mengalami pralaya (kiamat).
- Hukum
karma bersifat universal :
Artinya berlaku bukan untuk manusia tetapi juga untuk mahluk – mahluk
seisi alam semesta.
- Hukum
karma berlaku sejak jaman pertama penciptaan, jaman sekarang, jaman yang
akan dating.
- Hukum
karma itu sangat sempurna, adil, tidak, ada yang dapat menghindarinya.
- Hukum
karma tidak ada pengecualuan terhadap suapapun, bahkan bagi Sri Rama yang
sebagai titisan Wisnu tidak mau merubah adanya keberadaan hokum karma itu.
Ø Percaya kepada adanya Purnabhawa /
reingkarnasi
Orang - orang Hindu mereka mempercayai adanya kelahiran kembali setelah mati nanti, mereka menamakannya dengan “reingkarnasi”. Reingkarnasi ini tergantung dengan “karma wasana” yaitu perbuatan ketika masih hidupnya. Reingkarnasi adalah akibat dari perbuatannya yang kurang baik selama hidupnya, yang disebut dengan “samsara”. Kelahiran kembali dapat juga menjadi sesuatu yang lebih baik, dan ada pula yang lebih buruk, seperti menjadi binatang atau tumbuhan. Maksud dari reingkarnasi ini adalah untuk memperbaiki perbuatannya agar dapat lebih baik lagi. Atman tidak akan dapat menyatu dengan Brahman jika Atman tersebut masih kotor. Maka dari itu Atman yang kotor ini akan dilahirkan kembali agar dapat berbuat lebih baik lagi dan bersatu dengan Brahman di Moksa.
Ø
Percaya
kepada adanya Moksa
Moksa berarti pelepasan, maksud dari pelepasan ini adalah orang yang telah terlepas dari ikatan dunia, moksa adalah tujuan akhir orang – orang Hindu, yang mana bila seorang telah mencapai moksa, maka ia akan terlepas dari reingkarnasi (kelahiran kembali), moksa dapat diartikan sebagai surganya orang – orang Hindu. Untuk mencapai kepada moksa tidaklah mudah, butuh perjuangan yang sangat keras. Untuk menuju moksa Atman haruslah sudah bersih dari segala dosa, karena moksa adalah tempat singgasana terakhir yang abadi, yang mana dengan bersatunya Atman dan Brahman (Tuhan).

0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda