Danu Fauzan Hilmi
LAPORAN KUNJUNGAN
PURA ADITYA JAYA RAMAWANGUN
MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHUI
TUGAS MATA KULIAH HINDUISME
Dosen Pembimbing: Saiful Azmi, M.A
OLEH:
Danu Fauzan Hilmi (1113032100003)
JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA
FAKULTAS
USHULUDDIN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
1.1
Pendahuluan
Kunjungan kali
ini yaitu mendatangi Adithya Jaya Rawamangun Pura yang mana pertempat di
Jakarta Timur yang berdekatan dengan Universitas Negeri Jakarta. Yang mana
sesungguhnya menbagun Pura tempat suci Umat Hindu dengan peruh perjuangan yang
mana akhirnya dibangunnya berhasil di Rawamangun ini.
Kunjungan kali
ini penuh hikmat karena disambut baik oleh pengurus Pura. Dengan sambutan yang
baik dengan sikap penuh toleransi tanpa adanya perbedaan agama diantara kita.
Dengan penuh keingintahuan kita mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Perbandingan Agama kita ingin
mengetahui lebih jauh apa itu Pura?, konsep Karma Pala dalam ajaran Hindu? Dan
konsep Reingkarnasi dan Moska dalam agama Hindu?.
Dengan bekal
keingintahuan kita maka para bapak pura ataupun Blih-Blih memaparkan kepada
kita semua ajaran mereka. Dan dengan senang hati dan antusiasn kita merasa
ingin tahu dan menghormati dan mengagumi atas keyakinan mereka dan kepercayaan
mereka oleh agama mereka yang mereka anut.
Dengan itu saya
penulis memaparkan sebagai berikut permbahasan yang di bahas oreng kunjungan
tersebut dalam ilmu yang kami pahami dan kami dapat sebagai berikut.
1.2 PEMBAHASAN
Perkataan karma
“berasal dari bahasa sansekerta” dari urat kata “kr” yang berarti berbuat,
bekerja, bergerak, bertingkah laku. Menurut hukum sebab dan akibat maka segala
sebab pasti akan membuat akibat.
Demikian pula
halnya segala sesuatu sebab yang merupakan perbuatan (karma) atau menimbulkan
buah atau akibat yang berupa perbuatan karma pula. Hukum rantai sebab akibat
perbuatan (karma) inilah yang disebut “hukum karma”.Dalam ajaran Agama Hindu
akibat (hasil perbuatan) itu disebut Karmapala
Dengan demikian maka “karma phala” itu dapat digolongkan
menjadi tiga macam sesuai dengan saat dan kesempatan untuk dinikmati yaitu:
1.
Sancita karma phala:
Ialah phala hasil perbuatan kita
dalam kehidupan terdahulu yang menentukan kehidupan sekkarang. Maksudnya yaitu
: bila karma (perbuatan kita pada kehidupan yang terdahulu baik maka kehidupan
kita sekarang akan baik pula; senang, sejahtera, bahagia ). Dan sebaliknya bila
kehidupan kita sebaliknya terdahulu maka kehidupan kita sekarang inipun akan
buruk (selalu menderita sengsar, susah dan sebagainya).
2. Prarabda karma phala:
Ialah phala dari perbuatan kita pada
kehidupan tanpa ada sisanya lagi. Maksudnya ialah : karma perbuatan yang segera
mendatangkan hasil. Sekarang berbuat baik atau buruk pada pihak lain seketika
itu atau pada masa hidup ini akan menerima hasilnya baik atau hasil buruk
sesuai dengan karma yang dilakukan.
3. Kriyamana karma phala:
Ialah hasil perbuatan yang tidak
sempat dinikmati pada saatnya berbuat sehingga harus diterima pada kehidupanan
yang akan datang. Tegasnya cepat atau lambat dalam kehidupan sekarang atau
nanti segala phala dari perbuatan itu pasti diterima karena sudah merupakan
hukum.
Menurut keyakinan agama Hindu bahwa segala baik buruk perbuatan (subha asubha
karma) akan membawa hasil atas akibat, tidak saja didalam hidupnya
sekarang init tetapi juga diakhirat (sorga dan neraka) setelah atma dengan
suksma sariranya (badan astral) berpisah antara stula sarira (badan wdag) dan
membawa pula dalam akibat dalam penjelmaan yang akan datang (punarjanna)
setelah atma bersama dengan suksma sariranya bersenyawa lagi dengan stula
sariranya (badan wadag yang baru). Tuhan Yang Maha Tahu akan menhukumnya bagi
mereka yang berbuat buruk dalam hidupnya dan akan dimasukan kedalam neraka
yakni hukuman yang bersendikan “Dharma” keadilan. Demikian sebaliknya Tuhan
akan merahmati atma seseorang yang berjasa dan yang melakukan amal saleh
serta kebajikan yang suci dan akan diberikan tempat yang baik atau sorga.
Begitu pula Tuhan akan mengampuni atma roh yang pernah berbuat bila ia tobat
dan tidak akan melakukan dosa itu lagi.
Menurut keyakinan Agama Hindu yang dimaksud dengan sorga dan neraka itu adalah
merupakan suatu tempat beristirahat para arwah sambil menikmati hasil
perbuatannya yang dilakukan dahulu pada saat hidupnya didunia. Jika karmanya
baik pada masa hidupnya didunia ia akan mendapat sorga, jika karmanya buruk
akan menndapat neraka.jadi dapat
disebutkan bahwa sorga itu kebahagian diakhirat yang dinikmati oleh atma oleh
akibat oleh perbuatan baik atau subha karma phalanya. Sedangkan neraka itu
adalah penderitaan atas hukuman akhirat yang harus diterima oleh atma karena
merupakan akibat dari perbuatan buruknya (asubha karma).
Adpun yang maengadili /
menetukan phala terhadap amal dosa perbuatan yang dibawa oleh atma diakhirat
dan dalam penjelmaan yang akan datang adalah Tuhan. Sebab beliaulah yang
menjadi sang Agung Yang MahaTahu terhadap segala perbuatan semua mahluk
(manusia) lainnya pengadilan akhirat. Pada waktu beliau mengadili amal dan dosa
daripada karma/ perbuatan yang dibawa oleh atma itu beliau bergelar “Sang Hyang
Yama Dipati” (jaksa Agung akhirat), yang mempunyai bala (tentara) yang disebut “cikra
bala”, jogor manic yang bertugas menyiksa atma yang berdosa dan juga beliau
mempunyai Juru tulis daitya yang bernama “Sang Suratma” mencatat baik
buruk karma dari semua mahluk yang hidup didunia. Kalau dikupas secar filsafat
bahwa jelaslah sang suratma itu tidak lain dari pada alam pikiran atau suksma
sarira (badan astral) dari mahluk (manusia) tempat tercatat segala subha asubha
karma (amal dosa perbuatan) dari mahluk (manusia) sehingga selalu dan tetap
berbekas dalam alam pikirannya. Dan pada saat Tuhan memberkati kebahagian pada
atma yang beramala dan yang berkarma baik maka beliau sering digelari “Sang
Hyang dharma” atau Dharma dewa (Pelindung Dharma).
Oleh karena itu menurut keyakinan
sendiri Umat Hindu dengan adanya hukum karma phala ini akan memberikan
keyakinan kepada manusia untuk mengarahkan segala tindak lakunya selalu
berdasarkan etika dan cara-cara yang baik untuk mencapai cita-cita yang baik
dan selalu menghindari jalan tujuan yang buruk agar tercapainya kebahagian
dalam hidup ini dihakirat dan dalam penjelmaan yang akan datang.

0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda