Senin, 08 Desember 2014

ubad badru salam

LAPORAN KUNJUNGAN
PURA ADHITYA JAYA
Disusun oleh : Ubad Badru Salam
NIM : 1112032100067
Pembimbing : Syaiful Azmi, M.A.


 



Fakultas Ushuluddin
Prodi Perbandingan Agama
  PURA ADHITYA JAYA

Pura Aditya Jaya dibangun dalam tujuh tahapan. Pertama dimulai tahun 1972 dan tahap akhir dilakukan tahun 1997. Areal Pura Aditya boleh dibilang cukup luas. Disitu terdapat sejumlah bangunan dan ornament bergaya khas Bali. Suasana Pura juga mirip taman hijau yang terlindung dari sengatan panas matahari karena lebatnya pepohonan rindang disekeliling areal. Terlihat ada banyak tumpukan pasir didalam karung dimana saya berditiri sepertinya ada kegiatan renovasi.



PADMASANA


Canditerbesar yang berada di dalamwilayahutamaPura Aditya Jaya, yang jugadisebutUtama Mandala. Utama mandala (Jero): yang merupakan zona paling suci di dalam pura. Di dalam zona tersuci ini terdapat Padmasana, Pelinggih Meru, Bale Piyasan, Bale Pepelik, Bale Panggungan, Bale Pawedan, Bale Murda, dan Gedong Penyimpenan. Kemudian ikat kuning yang saya pakai itu berfungsi sebagai bentuk penghormatan kepada dewa-dewa.


PEMANGKU

Tugas Pemangku adalah memangku (menampung) segalaurusan. Semua urusan diserahkan kepada Pemangku terlebih dahulu, dari Pemangku ini baru diteruskannya kepada yang berkepentingan, apakah untuk Depati ataukah untuk Ninik Mamak dan Alim Ulama. Pemangkulah yang bertugas untuk membawa dan menyampaikan, karena melalui Pemangku ialah yang memegang pepatah mengatakan lantak tidakbolehgoyah, cermintidakbolehkabur, digesermati, diganggulayu, itulah kata adat Seko Nan TigoTakah.
Kalau itu soal agama maka Pemangku akan menyerahkan pada Alim Ulama yang sebagai Suluh Bindang Pemangku Adat, kalau masalah keluarga atau masalah anak jantan dan anak batino Pemangku akan menyampaikan kepada Ninik Mamak, itulah yang dikatakan bajenjang naik batakah turun.

Tetapi Pemangku tidak boleh memutuskan sendiri segala masalah itu. Begitu juga dalam kerapatan, mereka boleh buka suara tetapi keputusan tidak terletak ditangannya, dalam pengurusan anak jantan dan anak batino Pemangku disebut Rekan Kembar Depati Ninik Mamak.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda